Quantcast
Channel: Olahraga
Viewing all articles
Browse latest Browse all 245

Apresiasi Film Surat dari Praha oleh Mahasiswa Kampus Paramadina

$
0
0

KONFRONTASI- Para mahasiswa/civitas academica  Universitas Paramadina yang berkumpul sebagai komunitas Grup Apresiasi Sastra, Film dan Musika (Gasfa) melakukan kajian atas fim Surat dari Praha. Para mahasiswa program studi Psikologi, Desain, Falsafah dan Komunikasi terlibat dalam telaah film yang cukup dramatis ini. 

Gasfa melakukan telaah atas film ini sesuai kapasitas dan kemampuan mereka dalam menilai  dan mengapresiasi film itu. Agung Solihina selaku Presiden Gasfa yang tiba terlambat karena harus kuliah dulu, menyampaikan  respeknya kepada para mahasiswa yang dikoordinasikan oleh Danny (Psikologi) yang telah menyiapkan pemutaran film ini dengan rekan-rekannya. Film ini mengisahkan tentang sebagian  wajah  mahasiswa  Indonesia di Praha Cekoslowakia  era Perang Dingin menyusul tragedi 1965.

Kisahnya begini:  Kemala Dahayu Larasati atau biasa disebut Laras (Julie Estelle) adalah anak tunggal dari Sulastri (Widyawati). Sebelum meninggal, Sulastri menitipkan sebuah kotak dan sepucuk surat untuk diantarkan ke Praha. Di sana, Laras harus bertemu dengan sosok yang belum pernah dikenalnya, Jaya (Tio Pakusadewo).

Foto Herdi Sahrasad.

Sesampainya di kota Republik Ceko itu, Laras langsung menandangi apartemen Jaya yang sederhana. Di sana, ia memaksa Jaya untuk menerima kotak yang diwasiatkan ibunya dan menandatangani surat bukti notaris. Namun, Jaya justru menolak mentah-mentah dan mengusir Laras.

Malang, di tengah perjalanannya menuju hotel, Laras dirampok oleh sopir taksi. Karena tak memiliki kolega di Praha, ia pun kembali ke apartemen Jaya dan menginap untuk sementara waktu hingga Kedutaan Besar RI memberikannya jalan keluar. Mau tak mau, Jaya pun menerima keberadaan Laras untuk tinggal sementara satu atap dengannya.

Selama itu pula, Laras berusaha keras untuk meluluhkan hati Jaya agar mau menerima wasiat dari ibunya. Karena penasaran dengan sikap dingin Jaya, Laras pun membuka kotak dan membaca sepucuk surat yang masih tersegel tersebut. Kotak tersebut ternyata berisi ratusan surat yang dikirimkan Jaya untuk sang ibunda dari Laras.Foto Herdi Sahrasad.

Satu per satu surat coba dipahami Laras. Hingga ia mengerti, mengapa Jaya begitu mantap tak mau menerima kotak itu. Sulastri memang resmi menikah dengan ayah Laras, namun rumah tangga mereka tak berjalan harmonis. Akhirnya, Laras pun tumbuh menjadi pribadi yang keras. Penyebabnya tidak lain adalah orang dari masa lalu Sulastri yang masih memberikan 'janji' akan cinta sejati, Jaya.

Hasil gambar untuk surat dari praha

Situasi ini tentu membuat Jaya tersudut. Apa lagi, Laras juga menuduhnya sebagai Komunis. Mampukah Jaya menjalani sisa hidupnya tanpa rasa bersalah dan apakah Larasati mampu kembali percaya bahwa cinta sejati itu ada? Dalam gambar para mahasiswa dan dosen Univ. Paramadina sehabis pemutaran film usai. (kf)

Category: 

Viewing all articles
Browse latest Browse all 245

Trending Articles